Senin, 21 Desember 2015

ONE PUNCH MAN (2015)

"Some hero was born to be strong strong,but not this guy"

Mendekati akhir tahun, banyak momen unik yang terjadi tidak hanya di dunia perfilman, namun juga di dunia Animasi Jepang A.K.A Anime. Di tahun 2015 sendiri bisa dibilang banyak anime seru yang dirilis atau bahkan ComeBack setelah sekian lama (Including Gintama & Noragami Aragato). Dari beberapa yang Rilis, sebuah anime bertema Comedy-SuperHero yang terbilang unik menarik hati Para Otaku AniManga (sebutan untuk penggemar Anime atau Manga) yaitu berjudul One Punch Man. Sesuai judulnya, anime ini bercerita tentang seorang SuperHero berkepala plontos bernama Saitama yang menjadi pahlawan karena hobi, tak ada maksud lain, di bandingkan Hero lain Saitama memiliki perbedaan yaitu ia mampu menghajar lawannya HANYA DENGAN SATU PUKULAN SAJA. Loh, jadi cuman begitu toh ceritanya? tentu tidak, anime ini juga akan menceritakan Hero lain yang sebernarnya jauh diatas Saitama. yap, Satu-satunya kelemahan Saitama adalah ia seorang yang Polos (Baca: Bodoh), memang ia tidak bodoh saat bertarung dengan musuhnya namun saat ia memilih untuk bergabung dengan Asosiasi Pahlawan, tanpa di sangka ia malah amsuk kelas C (terendah) dengan alasan Ujian teori Saitama adalah yang terendah. Lalu? sabar, saya akan memulai reviewnya!

Saitama, awalnya ia adalah seorang pengganguran yang sangat sulit mencari pekerjaan, tak ada satupun perusahaan yang ingin menerimanya. Di saat harapan hilang, tiba-tiba muncul niatnya menjadi seorang Hero setelah melawan Seekor Kepiting Raksasa yang akan membunuh seorang anak kecil tak bersalah (sebenarnya, anak kecil itu bersalah karena telah mengusik si monster kepiting). Setelah berhasil membunuhnya, Saitama pun berniat menjadi Hero lewat latihan kerasnya. Cukup simple, 100 kali push up, 100  kali sit up, 100 kali squat jump dan 100 kali keliling lapangan (plus tidak boleh menggunakan AC saat sampai di rumahnya), namun entah darimana berkat latihan itulah, Saitama bisa menjadi seorang SuperHero yang sangat kuat dan OVER POWER dengan special abilitynya, One Punch kill. Seiring berjalannya waktu, Saitama mulai bosan akan Kemampuan supernya. Ia tak pernah mendapatkan pertarungan spesial dan serius semenjak mendapatkan kemampuan itu, sampai ia bertemu seorang Half-Cyborg yang juga ingin menjadi pahlawan, Genos yang akhirnya menjadi murid Saitama kerena tekesima akan kehebatannya dan kemudian membujuknya agar masuk Asosiasi Pahlawan agar bisa di kenal. Mulai dari situlah, hidup Sitama yang sebenarnya dimulai.

Simple bukan? hanya menceritakan seorang Hero berkekuatan luar biasa dan muridnya yang bahkan lebih cool ketimbang gurunya. Cerita tidak hanya berjalan seperti itu, superhero lain juga mendapatkan porsi yang semestinya, tidak hanya Saitama dan kekuatannya, Karena animenya sendiri memiliki lebih dari 30 superhero dengan latar belakang dan kekuatan unik yang ingin di lihat oleh penonton animenya sendiri. Dan iya, sebelum Saitama yang membereskan semua, pehlawan biasa terlebih dahulu mengambil alih, di saat si pahlawan itu hampir mati, Saitama datang dan menyelesaikan semua kurang dari 15 detik. Disini penonton akan merasa dilemma, jika Saitama bisa membereskan semuanya, kenapa tidak dari tadi saja ia yang membereskannya. Mungkin itu salah satu kelemahan yang bisa di wajari oleh pera penggemar Anime, karena dari Saitama sendiri tidak peduli. He want to be a hero because of his will, not to get people attention, itulah yang membuat saya tetap bertahan selama 12 episode yang terbilang SANGAT singkat. Pengembangan karakter memang akan lebih fokus ke Saitama dan Gneos ketimbang Hero lain, namun dalam satu episode jika mereka muncul maka akan luar biasa penampilan mereka.

Yang saya sebutkan diatas merupaka sedikit dari alasan mengapa One Punch Man saya katatakan sebagai Anime terbaik tahun ini dan juga mengapa anime ini bisa masuk Top 10 anime of all Time oleh MyAnimeList..net. Cerita yang unik, fresh dan Anti-Mainstream juga menjadi alasan saya menjadikan anime ini sebagai Anime terspesial tahun 2015. Karena tepat setelah kalian membaca ini, berarti Anime One Punch Man telah tamat dengan 12 episode. Semoga Season 2 dari anime fantastis ini memiliki pertarungan epik bak episodennya yang ke 12 saat melawan Lord Boros. yap, Season 2 nya sendiri telah di konfiirmasi oleh sang ilustrator manganya, Murata "nebu kuro"  yang saat ini masih dalam proses pengerjaan manganya. Ganbatte.
Nilai: 9,5/10.0
Alasan: keren, absurd namun tetap simple. anime ini tetap akan dikenang walau 2015 akan berakhir segera.

Rabu, 25 November 2015

THE HUNGER GAMES: MOCKINGJAY PART 2
  
Babak terakhir dari perjuangan yang berat (dan melelahkan) bagi Katniss Everdeen sudah tiba. Melanjutkan dari apa yang sudah terjadi di Part 1, Peeta sudah kembali bersama Katniss walau masih dalam bayang bayang ingin membunuh Katniss akibat efek samping dari racun Tracker Jacker. So, tujuan Katniss kini hanya tertuju pada Capitol dan Snow assassination. Semudah itukah? sebenarnya, ya. lalu kenapa harus menghabiskan 137 menit yang membosankan dengan diisi Triangle love antara Katniss-Gale-Peeta dan kemunculan mutant layaknya zombie di video game Resident Evil: Revelation yang semakin tidak masuk akal? ditambahlagi konflik internal antara dimana Peeta berusaha membunuh Katniss seperempat film berjalan kemudian tersadar dan membantunya lagi?. well, sudah cukup banyak spoiler yang saya berikan karena kekecewaan saya yang terdalam atas hilangnya karakter film ini sebagai film action-survival ke Drama politic-social disambuigation-action. Lalu Katniss Everdeen yang kita kenal sebagai "The Girl On Fire" menjadi "Confusing Mockingjay" atau "The Girl that Losing Her Fire".

Kali ini, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) sudah betul-betul yakin akan membunuh Presiden Snow (Donald Suherland) atas apa yang terjadi dengan ke-12 distrik yang hancur dan terpisah karenanya dan juga membuat Peeta Mellark (Josh Hutcherson) berbalik ingin membunuh Katniss karena di sabotase oleh Snow. Bersama Gale (Liam Hemsworth), Finnick (Sam Clafin) dan kelompok pemberontak lainnya, Katniss siap untuk menakhiri semuanya dan mempersatukan kembali ke-12 distrik seperti awal semula. Namun, mereka harus melewati tantangan dan halanga dari Snow yang ingin memperlambat mereka sampai di Capitol dengan jebakan dan mahluk mutan yang aneh. Berhasilkah Katniss dan kawan-kawan.


.Seperti yang saya bilang di awal review, semau tantangan itu bukanlah pengahalang yang berarti, hanya kecerobohan yang membuat mereka selalu kacau dan panik setiap saat. Juga ketidak konsistenan naskah buatan Peter Craig dan Danny Strong. Baiklah, mungkin karena film ini merupakan adaptasi novel bisa saja mereka mengambil mentah mentah dari originalnya, tapi FYI, beberapa sumber mengatakan  kalau Novel Seri Hunger Games: Mockingjay adalah yang terburuk dari 3 seri keseluruhan karya Suzanne Collins. Saya yang belum membaca sampai habis pun dapat mengatakan alasannya dengan mudah, Drama politik yang menyebalkan plus membosankan, atmosfer yang tidak sekelam seri sebelumnya dan yang paling terlihat jelas tak ada lagi cita rasa survival-thriller yang menjadi ciri khas seri film ini.

Entah kenapa film ini seakan mengikuti jejak The DIvergent Series yang begitu penuh akan percintaan yang memuakkan, special effect yang di bawah standar, dan hanya penuh dengan drama plus misteri yang cukup mudah ditebak, bahkan jika kita melihat sekilas beberapa tahun lalu Franchise ini adalah inspirasi dari berbagai Franchise yang berasal dari adaptasi Novel Young-Adult seperti The Divergent, The Maze Runner dan lainnya. jika bandingkan film ini dengan The Maze Runner: Scorch Trials yang rilis agustus lalu, film ini akan jauh berada di bawah dalam Action, soal pendapatan memang belum di ketahui. 


Agak susah menyatakan kalau ini merupakan seri penutup sekaligus seri Hunger Games terburuk, dan ya, Part 1 lebih baik menurut saya, kenapa? liat saja drama yang membangun cerita ini begitu kuat dan membuat kita lebih mengikuti ceritanya, membuat ekspektasi saya untuk Part 2 nya lebih tinggi, namun semua itu lenyap. Intinya, sebagai penutup Franchise film terfenomenal adaptasi dari Novel sepanjang masa ini cukup mengecewakan, buruk sih tidak hanya poin minusnya yang membuat film ini menjadi tampak lebih poor dari sebelumnya. Namun bagi kalian pecinta Seri Hunger Games yang tak peduli akan resiko apapun, film ini (sedikit) cocok bagi kalian. Tetap ada action yang (sedikit) seru, tetap ada kisah percintaan (yang memuakkan) yang menjadi favorit kalian dan tetap ada konflik pembangun cerita yang (sedikit) baik. Oh dan satu lagi, anda penggemar karakter Caesar Flickerman (Stanley Tucci) yang eksentrik dan selalu membawa tawa? jangan harap dia muncul banyak di film ini, dia hanya muncul sekali dan dalam bentuk holograpich.
Score: 4.5/10.0


Senin, 28 September 2015




NO ESCAPE (2015)
"Wrong places,wrong time,& wrong victims", dari sekian banyak tema film yang diangkat di layar lebar mungkin ini lah yang paling sering di ceritakan dalam beberapa film terkanal dengan genre film yang berbeda pula, baik itu Horror, Action, dan bisa saja Comedy. So, bagaimana dengan genre Thriller? genre yang merupakan turunan atau gabungan dari Horror dan Action ini selalu menarik perhatian banyak peneonton film setia termasuk saya. Seperti yang terjadi dalam film Thriller baru besutan John Erick Dowdle yang namanya mulai meroket setelah Horror-Mystery-Thriller sempitnya, DEVIL dan juga Horror mocku nya yang sempat meraih perhatian tahun lalu, AS ABOVE SO BELOW. Well, mungkin karena terlalu bosan membuat film horror Dowlde memilih sesuatu yang berada di luar zona nyamannya, yeah walaupun kita sendiri sudah diberi bukti kalau seorang Spesialis horror seperti James Wan saja bisa membuat Furious 7 tampak fantastik, so kenapa Dowlde tidak?

Film ini menceritakan tentang Keluarga Jack Dwyer (Owen Wilson) yang sedang menjalankan seharusnya berlibur di salah satu negara di Asia Tenggara (bukan Indonesia) karena urusan pekerjaan yang di geluti oleh Jack Dwyer yaitu perusahaan Air Mineral Cardiff. Awalnya semua tampak baik-baik saja, tidak ada kejadian aneh selain Kediaman PM negara tersebut yang dijaga oleh Militer dengan ketat, Namun semua berubah keesokan harinya dimana Jack Dwyer terjebak dalam situasi menegangkan pagi harinya saat berniat membeli koran. Sebuah Kudeta besar-besaran terjadi di negara tersebut dan terjadilah pertumpahan darah dimana-mana bahkan sampai warga asing yang tak bersalah pun ikut menjadi korban di Kudeta ini. Latar belakang Kudeta berdarah ini sendiri ternyata memiliki hubungan dengan Jack Dwyer dan perusahaan Air mineralnya, yap Jack merupakan salah satu orang yang di incar oleh Pasukan Ressistance ini.

Berdurasi 103 menit (1 jam 43 menit), jangan harap anda yang memiliki mental lemah bisa bernapas dengan normal saat menyaksikan film ini. jelas sekali film ini berbeda dengan film bergenre Thriller lainnya yang mungkin bagi saya kurang, film ini sukses membuat jantung saya berdebar di setiap scene nya. Suara senjata yang begitu terasa dan darah bertumpahan membuat film ini kompleks sekali di jadikan Film Thriller terbagus tahun ini.
 
Berbicara tentang jalan ceritanya, kombinasi cerita dari Dowdle bersaudara, John & Drew Dowdle memang tidak bisa di bilang pas, terlebih lagi label film ini yang juga memasang label Action pun tidak terasa sekali malah lebih merujuk ke genre Survival-Non-Horror. Pengembangan karakter? well, film ini sebenarnya lebih fokus ke Survival of Dwyer family jadi kita tidak akan tahu tetang latar belakang dari keluarga ini termasuk jabatan Jack Dwyer di film ini masih samar-samar. Yang patut disayangkan adalah sosok karakter dari Hammond (Pierce Brosnan) yang muncul setengah-setengah di film ini,terlebih lagi karakter ini diakhiri dengan sangat Anti-klimaks dan dianggap mengecewakan. Padahal, dengan gelarnya sebagai Ex-Bond setidaknya dia bisa lebih bertindak sebagai hero lebih banyak, bukannya malah ditempatkan sebagi seorang pria mabuk dengan latar belakang tidak jelas dan tentu saja, Pecinta wanita!

Untuk keseluruhan, film ini memang masih memiliki kekurangan, dan juga lokasi kejadiannya yang terkesanmasih disembunyikan. Tapi untuk sisanya, sudah sesuai Ekspektasi
Nilai: 7,5/10
Alasan: sebuah film yang membuat jantung berdebar dan of course penuh darah, recommended movie!!

Minggu, 16 Agustus 2015

As the god Will (2014)
"God, please return my bored life!!"

"Hidup itu membosankan, bukan?", mungkin itulah yang selalu ada di dalam benak kita. seperti Shun Takahata (Sota Fukushi) yang sedah terlalu bosan dengan kehidupan yang begitu saja, sampai pada satu hari dimana nasib mereka yang berada di ujung tanduk karena sebuah permainan yang mematikan. Kira-kira seperti itulah sinopsis yang di sajikan oleh sutradara serba "Absurd" bisa, Takashi Miike.
Akhirnya setelah bebrapa tahun lalu ia memutuskan untuk lebih memilih membuat film ringan dangan beralasankan "for money", kini dia kembali dengan kegilaannya dan juga ke-"Absurd"-an nya. Sebagai pembukanya kita sudah bisa melihat Lesson of The Evil dan juga Over Your Dead Body namun menurut saya inilah yang paling absurd ketimbang dua film tadi.
Di angkat dari manga berjudul "Kamisama No Iutoori", berkisah tentang Shun Takahata yang mau tidak mau harus terjebak dalam sebuah permainan mematikan yang berisikan permainan tradisional jepang. Shun yang tadinya begitu bosan akan dunia beserta isinya langsung berbalik meminta kembali kehidupannya tersebut namun sia-sia. Bersama teman-temannya dan juga peserta permainan, mereka berjuang agar bisa keluar dari permainan mematikan ini.

Seperti Miike yang biasa, ia tidak tanggung-tanggung dalam memberikan kesadisan, kebrutalan dan juga black humour khas dari Miike. Memang ini semua belum ada apa-apanya dibandingkan Ichi The Killer (2003) nya Miike yang jauh lebih sadis dan menjijikan, namun setidaknya kita masih bisa menikmatai film ini sebagaimana mestinya
RATING SAYA: 7/10
ALASAN: Film ini melebihi ekspektasi saya,walau pengembangan karakter di film ini tidak terlalu bagus namun untuk sisanya sudah bagus!